Welcome in this blog !
Like yaaa ?
Salam Kenal aku Ziyah
Fb : Nur Maziyah Hurin'in
Twitter : @ziiyooo

Jumat, 13 April 2012

Plasenta merupakan organ y

STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI PLASENTA

Plasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selama kehidupan intrauterin. Keberhasilan janin untu hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta.
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak atau sebaliknya. Jiwa anak tergantung pada plasenta. Baik tidaknya anak  tergantung pada baik burunya faal plasenta.

  1. STRUKTUR PLASENTA
            PEMBENTUKAN PLASENTA
·         Pada minggu-minggu pertama perkembangan, jonjot-jonjot meliputi seluruh permukaan korion.
·         Dengan berlanjutnya kehamilan, jonjot pada kutub embrional terus tumbuh dan meluas membentuk korion  frondosum (korion berjonjot lebat seperti semak-semak)
·         Jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi dan menjelang bulan ketiga sisi korion ini menjadi halus dan disebut korion leave.
·         Perbedaan pada kutub embrional dan abembrional korion juga dicerminkan pada susunan desidua. Desidua di atas korion frondosum, desidua basalis, sedangkan desidua diatas yang meliputi kutub abembrional disebut desidua kapsularis. Dengan bertambahnya besar gelembung korion, lapisan ini menjadi regang dan berdegenerasi.
·         Selanjutnya, korion leave bersentuhan dengan dinding rahim pada sisi rahim yang lain dan keduanya bersatu.
·         Rongga rahim kemudian tertutup.
·         Oleh karena itu, satu-satunya bagian korion yang ikut serta dalam proses pertukaran adalah korion frondosum yang bersama dengan desidua basalis membentuk plasenta.

            SUSUNAN PLASENTA
Menjelang permulaan bulan keempat, plasenta mempunyai dua komponen :
a)      Bagian janin dibentuk oleh korion frondosum dan vili
b)      Bagian ibu dibentuk oleh desidua basalis.

            BAGIAN JANIN / PERMUKAAN FETAL (FETAL PORTION)
·         Pada sisi janin plasenta dibatasi oleh lempeng korion
·         Pada daerah penyatuan, sel-sel trofoblas dan desidua saling bercampur baur. Daerah ini ditandai dengan adanya sel raksasa desidua dan sinsitium serta kaya akan zat mukopolisakarida amorf.
·         Sebagian besra sel sitotrofoblas berdegenerasi.
·         Antara lempeng korion dan lempeng desidua terdapat ruang antar jonjot yang berisi darah ibu.
·         Ruang-ruang ini berasal dari lakuna dalam sinsitotrofoblas dan dibatasi oleh sinsitium yang berasal dari janin.
·         Cabang-cabang jonjot tumbuh ke dalam danau-danau darah antar jonjot.

            BAGIAN IBU / PERMUKAN MATERNAL (MATERNAL PORTION)
·         Selama bulan keempat dan kelima, desidua membentuk sejumlah sekat yaitu sekat desidua yang menonjol ke dalam ruang antar jonjot tetapi tidak mencapai lempeng korion. Sekat-sekat ini mempunyai inti jaringan ibu, tetapi permukaannya diliputi oleh selapis sel sinsitium sehingga selamanya selapis sel sinsitium memisahkan darah ibu di dalam danau antar jonjot dari jaringan janin pada jonjot.
·         Sebagai akibat pembentukan sekat ini, plasenta terbagi dalam sejumlah ruangan atau kotiledon. Oleh karena sekat desidua tidak mencapai lempeng korion, hubungan antara ruang antar jonjot dalam berbagai kotiledon tetap terpelihara.

Sebagai akibat berlanjutnya pertumbuhan janin dan pembesaran rahim, plasenta juga membesar. Peningkatan luas permukaan secara kasar sebanding dengan pembesaran rahim dan selama kehamilan, plasenta menutupi kira-kira 25 – 30 % permukaan dalam rahim. Peningkatan tebal plasenta diakibatkan oleh terbentuknya kaki-kaki dari jonjot-jonjot yang sudah ada dan tidak disebabkan oleh penembusan lebih lanjut ke dalam jaringan ibu.
Ciri-ciri permukaan fetal :
·         Tediri dari vili.
·         Mengahadap ke janin
·         Warnanya keputih-putihan dan licin karena tertutup oleh amnion. Di bawah amnion nampak pembuluh-pembuluh darah.

Ciri-ciri permukaan maternal :
·         Terdiri dari desidua compacta dan sebagian desidua spongiosa yang kelak ikut lepas dengan plasenta.
·         Mengahadap ke dinding rahim
·         Warnanya merah dan terbagi oleh celah-celah. Plasenta terdiri dari 16-20 kotiledon.
·         Permukaannya kasar beralur-alur.

            LETAK PLASENTA
Letak plasenta pada umumnya pada korpus uteri bagian depan atau belakang agak ke arah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi.

            BENTUK DAN UKURAN PLASENTA
Plasenta berbentuk bundar atau oval. Ukuran diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm dan beratnya 500-600 gram.
Biasanya plasenta akan terbentuk lengkap pada usia kehamilan kira-kira 16 minggu, dimana ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim. Meskipun ruang manion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, namun amnion hanya menempel saja tidak sampai melekat pada korion.

            TIPE-TIPE PLASENTA
·         Menurut bentuknya :
1.      plasenta normal
2.      plasenta membranasea
3.      plasenta suksenturiata
4.      plasenta spuria
5.                  plasenta bilobus
6.      plasenta trilobus
·         Menurut perlekatan pada dinding rahim :
1.      plasenta adhesiva
2.      plasenta akreta
3.      plasenta inkreta
4.      plasenta perkreta
ang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selama kehidupan intrauterin. Keberhasilan janin untu hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta.
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak atau sebaliknya. Jiwa anak tergantung pada plasenta. Baik tidaknya anak  tergantung pada baik burunya faal plasenta.

  1. STRUKTUR PLASENTA
            PEMBENTUKAN PLASENTA
·         Pada minggu-minggu pertama perkembangan, jonjot-jonjot meliputi seluruh permukaan korion.
·         Dengan berlanjutnya kehamilan, jonjot pada kutub embrional terus tumbuh dan meluas membentuk korion  frondosum (korion berjonjot lebat seperti semak-semak)
·         Jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi dan menjelang bulan ketiga sisi korion ini menjadi halus dan disebut korion leave.
·         Perbedaan pada kutub embrional dan abembrional korion juga dicerminkan pada susunan desidua. Desidua di atas korion frondosum, desidua basalis, sedangkan desidua diatas yang meliputi kutub abembrional disebut desidua kapsularis. Dengan bertambahnya besar gelembung korion, lapisan ini menjadi regang dan berdegenerasi.
·         Selanjutnya, korion leave bersentuhan dengan dinding rahim pada sisi rahim yang lain dan keduanya bersatu.
·         Rongga rahim kemudian tertutup.
·         Oleh karena itu, satu-satunya bagian korion yang ikut serta dalam proses pertukaran adalah korion frondosum yang bersama dengan desidua basalis membentuk plasenta.

            SUSUNAN PLASENTA
Menjelang permulaan bulan keempat, plasenta mempunyai dua komponen :
a)      Bagian janin dibentuk oleh korion frondosum dan vili
b)      Bagian ibu dibentuk oleh desidua basalis.

            BAGIAN JANIN / PERMUKAAN FETAL (FETAL PORTION)
·         Pada sisi janin plasenta dibatasi oleh lempeng korion
·         Pada daerah penyatuan, sel-sel trofoblas dan desidua saling bercampur baur. Daerah ini ditandai dengan adanya sel raksasa desidua dan sinsitium serta kaya akan zat mukopolisakarida amorf.
·         Sebagian besra sel sitotrofoblas berdegenerasi.
·         Antara lempeng korion dan lempeng desidua terdapat ruang antar jonjot yang berisi darah ibu.
·         Ruang-ruang ini berasal dari lakuna dalam sinsitotrofoblas dan dibatasi oleh sinsitium yang berasal dari janin.
·         Cabang-cabang jonjot tumbuh ke dalam danau-danau darah antar jonjot.

            BAGIAN IBU / PERMUKAN MATERNAL (MATERNAL PORTION)
·         Selama bulan keempat dan kelima, desidua membentuk sejumlah sekat yaitu sekat desidua yang menonjol ke dalam ruang antar jonjot tetapi tidak mencapai lempeng korion. Sekat-sekat ini mempunyai inti jaringan ibu, tetapi permukaannya diliputi oleh selapis sel sinsitium sehingga selamanya selapis sel sinsitium memisahkan darah ibu di dalam danau antar jonjot dari jaringan janin pada jonjot.
·         Sebagai akibat pembentukan sekat ini, plasenta terbagi dalam sejumlah ruangan atau kotiledon. Oleh karena sekat desidua tidak mencapai lempeng korion, hubungan antara ruang antar jonjot dalam berbagai kotiledon tetap terpelihara.

Sebagai akibat berlanjutnya pertumbuhan janin dan pembesaran rahim, plasenta juga membesar. Peningkatan luas permukaan secara kasar sebanding dengan pembesaran rahim dan selama kehamilan, plasenta menutupi kira-kira 25 – 30 % permukaan dalam rahim. Peningkatan tebal plasenta diakibatkan oleh terbentuknya kaki-kaki dari jonjot-jonjot yang sudah ada dan tidak disebabkan oleh penembusan lebih lanjut ke dalam jaringan ibu.
Ciri-ciri permukaan fetal :
·         Tediri dari vili.
·         Mengahadap ke janin
·         Warnanya keputih-putihan dan licin karena tertutup oleh amnion. Di bawah amnion nampak pembuluh-pembuluh darah.

Ciri-ciri permukaan maternal :
·         Terdiri dari desidua compacta dan sebagian desidua spongiosa yang kelak ikut lepas dengan plasenta.
·         Mengahadap ke dinding rahim
·         Warnanya merah dan terbagi oleh celah-celah. Plasenta terdiri dari 16-20 kotiledon.
·         Permukaannya kasar beralur-alur.

            LETAK PLASENTA
Letak plasenta pada umumnya pada korpus uteri bagian depan atau belakang agak ke arah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi.

            BENTUK DAN UKURAN PLASENTA
Plasenta berbentuk bundar atau oval. Ukuran diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm dan beratnya 500-600 gram.
Biasanya plasenta akan terbentuk lengkap pada usia kehamilan kira-kira 16 minggu, dimana ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim. Meskipun ruang manion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, namun amnion hanya menempel saja tidak sampai melekat pada korion.

            TIPE-TIPE PLASENTA
·         Menurut bentuknya :
1.      plasenta normal
2.      plasenta membranasea
3.      plasenta suksenturiata
4.      plasenta spuria
5.                  plasenta bilobus
6.      plasenta trilobus
·         Menurut perlekatan pada dinding rahim :
1.      plasenta adhesiva
2.      plasenta akreta
3.      plasenta inkreta
4.      plasenta perkreta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar