Welcome in this blog !
Like yaaa ?
Salam Kenal aku Ziyah
Fb : Nur Maziyah Hurin'in
Twitter : @ziiyooo

Jumat, 13 April 2012

body mekanik dan posisi


Body Mekanik dan Posisi
Mekanik tubuh adalah usaha koordinasi diri muskoloskeletal dan sistem syaraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat mekanisme tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia.
1.      Sebelum melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa pergerakan dasar yang harus diperhatikan sebagai berikut :
a.      Gerakan (ambulating)
Gerakan yang benar akan mampu untuk mempertahankan keseimnangan tubuh. Misal, orang yang berdiri akan lebih mudah stabil daripada orang yang berjalan karena pada posisi berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi yang lain
b.      Menahan (squating)
Dalam menahn sangat diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah kelainan tubuh dan memudahkan gerak yang akan dilakukan
c.       Menarik (pulling)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda diantaranya ketinggian, letak benda, posisi kaki, dan tubuh sewaktu menarik, sodorkan telapak dan tangan dan lengan atas di bawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki ditekuk lalu lakukan penarikan
d.      Mengangkat (lifting)
Merupakan pergerakan gaya tarik. Gunakan otot-otot besar dari tumit, paha bagian atas dan kaki bagian bawah, perut dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada tubuh bagian belakang
e.       Memutar (pivoting)
Memutar gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang belakang

2.      Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh :
1. Status kesehatan
      Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem saraf berupa penurunan koordinasi sehingga dapat mempengaruhi mekanika tubuh.
2. Pengetahuan
     Pengetahuan yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya secara benar, sehingga akan mengurangi energi yang dikeluarkan.
3. Situasi dan kebiasaan
Misalnya sering mengangkat benda-benda berat.
4. Gaya hidup
Perubahan pola hidup seseorang akan menyebabkan stres sehingga menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat mengganggu koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan neurologi, yang akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
5. Emosi
Seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang rendah, akan mudah mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.
6. Nutrisi
Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadinya penyakit.
3.      Pengaturan posisi
1.      Posisi fowler
Adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau di naikkan. Fungsinya untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Cara pelaksanaan :
§  Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
§  Dudukkan pasien
§  Berikan sandaran pada tempat tidur pasien atau atur tempat tidur, untuk posisi fowler (90°) dan semifowler ( 30-45° )
§  Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk
Cara Posisi fowler.gbr

2.      Posisi sims
Adalah Posisi miring kekanan atau kekiri. Posisi ini dilakukan untuk memeberi kenyamanan dan untuk memberikan obat melalui anus.
Cara pelaksanaan :
§  Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan di lakukan
§  Pasien dalam keadaan berbaring. Kemudian apabila dimiringkan kekiri dengan posisi badan setengah telungkup, maka lutu kaki kiri diluruskan serta paha kanan ditekuk diarahkan ke dada. Tangan kiri dibelakang punggung dan tangan kanan didepan kepala.
§  Bila pasien miring posisi badan setengah telungkup dan kaki kanan lurus, sedangakan lutut dan paha kiri ditekuk dan diarahkan ke dada. Tangan kanan dibelakang punggung dan tangan kiri didepan kepala.
Cara posisi sim (miring kekiri ).gbr

3.      Posisi trendelenburg
Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepla lebih rendah daripada bagian kaki.
§  Tujuan :
Posisi ini digunakan untuk melancarkan peredaran darah ke otak
Adalah posisi pasien berbaring ditempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari pada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
§  Cara pelaksanaan :
a.       Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
b.      Pasien dalam keadaan berbaring terlentang. Letakkan badan diantara kepala dan ujung tempat tidur pasien. Serta berikan bantal dibawah lipatan lutut.
c.       Pada bagian kaki tempat tidur, Berikan balok penopang atau atur tempat tidur secara khusus dan meninggikan bagian kaki pasien

Cara posisi trendelenburg.gbr

4.      Posisi dorsal recumbent
Adalah Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutu seleksi ( ditarik atau direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa genitalia serta proses persalinan.
§  Cara pelaksanaan :
a)              Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
b)             Pasien dalam keadaan berbaring telentang, pakaian bawah dibuka.
c)              Tekuk lutut, renggangkan paha, telapak kaki menghadap ketempat tidur dan
           renggangkan kedua kaki
d)             Pasang selimut

5.      Posisi litotomi
Adalah posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya keatas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa generalia pada proses persalinan dan memasang alat kontrasepsi.
§  Cara pelaksanaan :
1)      Jelaskan Pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
2)      Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, kemudian angkat kedua paha dan tarik kearah perut.
3)      Tungkai bawah membentuk sudut 90° terhadap paha.
4)      Letakkan bagian lutut atau kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi litotomi
5)      Pasang selimut

Cara posisi litotomi.gbr


6.    Posisi genu pectural
kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memerikasa daerah rectum dan sigmoid.
§  Cara pelaksanaan :
·         Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
·         Anjurkan pasien untuk berada dalam posisi menungging dengan kedua lutut
             kaki ditekuk dan dada menempel pada kasur  tempat tidur
·         Pasang selimut pada pasien
                                     Cara posisi genu pectoral.gbr

7.    Posisi terlentang (supinasi)
Posisi terlentang adalah posisi dimana klien berbaring terlentang dengan kepala dan bahu sedikit elevasi menggunakan bantal.
*Tujuan :
a. Untuk klien post operasi dengan menggunakan anastesi spinal.
b. Untuk mengatasi masalah yang timbul akibat pemberian posisi pronasi yang
    tidak tepat.
     * Peralatan :
a. Tempat tidur
b. Bantal angin
c. Gulungan handuk
d. Footboard
e. Sarung tangan (bila diperlukan)

  

  * Prosedur kerja
1. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
    Menurunkan  transmisi mikroorganisme.
2. Baringkan klien terlentang mendatar ditengah tempat tidur. Menyiapkan
    klien untuk posisi yang tepat.
3. Letakkan bantal dibawah kepala, leher dan bahu klien. Mempertahankan
 
    body alignment yang benar dan mencegah kontraktur fleksi pada vertebra cervical.
4. Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal, jika ada celah
   disana. Bantal akan menyangga kurva lumbal dan mencegah terjadinya
   fleksi lumbal.
5. Letakkan bantal dibawah kaki mulai dari lutut sampai tumit. Memberikan
    landasan  yang lebar, lembut dan fleksibel, mencegah ketidaknyamanan
    dari adanya hiperektensi lutut dan tekanan pada tumit.
6. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard.
    Mempertahankan telapak kaki dorsofleksi, mengurangi resiko foot-droop.
7. Jika klien tidak sadar atau mengalami paralise pada ekstremitas atas,
    maka elevasikan tangan dan lengan bawah (bukan lengan atas)
   dengan menggunakan bantal. Posisi ini mencegah terjadinya edema
   dan memberikan kenyamanan. Bantal tidak diberikan pada lengan atas karena
   dapat menyebabkan fleksi bahu.
8. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
9. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
8.    Posisi Orthopneu
Posisi orthopneu merupakan adaptasi dari posisi fowler tinggi dimana klien duduk di bed atau pada tepi bed dengan meja yang menyilang diatas bed.
> Tujuan :
a. Untuk membantu mengatasi masalah pernafasan dengan memberikan ekspansi dada
    yang maksimal
b. Membantu klien yang mengalami masalah ekhalasi


> Peralatan :
1. Tempat tidur
2. Bantal angin
3. Gulungan handuk
4. Footboard
5. Sarung tangan (bila diperlukan)
>  Prosedur kerja :
a. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan. Menurunkan transmisi mikroorganisme.
b. Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan. Mencegah
    klien merosot kebawah saat kepala dinaikkan.
c. Naikkan kepala bed 90
d. Letakkan bantal kecil diatas meja yang menyilang diatas bed.
e. Letakkan bantal dibawah kaki mulai dari lutut sampai tumit. Memberikan landasan
   yang lebar, lembut dan fleksibel, mencegah ketidaknyamanan akibat dari
   adanya hiperekstensi lulut dan tekanan pada tumit.
f. Pastikan tidak ada tekanan pada area popliteal dan lulut dalam keadaan fleksi.
   Mencegah terjadinya kerusakan pada persyarafan dan dinding vena. Fleksi
   lutut membantu klien supaya tidak melorot kebawah.
g. Letakkan gulungan handuk dibawah masing-masing paha. Mencegah eksternal
    rotasi pada pinggul.
h. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard. Mencegah plantar fleksi.
i. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
j. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan





9.    Posisi Pronasi (telungkup)
Posisi pronasi adalah posisi dimana klien berbaring diatas abdomen dengan kepala menoleh kesamping.
> Tujuan :
1. Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.
2. Mencegah fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan lutut.
3. Memberikan drainase pada mulut sehingga berguna bagi klien post operasi mulut
    atau tenggorokan.
Ø   Peralatan :
1. Tempat tidur
2. Bantal angin
3. Gulungan handuk
4. Sarung tangan (bila diperlukan)
Ø   Prosedur kerja :
1. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
    Menurunkan transmisi mikroorganisme.
2. Baringkan klien terlentang mendatar di tempat tidur. Menyiapkan klien
    untuk  posisi yang tepat.
3. Gulingkan klien dengan lengan diposisikan dekat dengan tubuhnya dengan
    siku lurus dan tangan diatas pahanya. Posisikan tengkurap ditengah tempat
    tidur yang datar. Memberikan posisi pada klien sehingga kelurusan tubuh
    dapat dipertahankan.
4. Putar kepala klien ke salah satu sisi dan sokong dengan bantal. Bila
    banyak drainase dari mulut, mungkin pemberian bantal dikontra indikasikan.
    Menurunkan fleksi atau hiperektensi vertebra cervical.
5. Letakkan bantal kecil dibawah abdomen pada area antara diafragma (atau
    payudara pada wanita) dan illiac crest. Hal ini mengurangi tekanan pada
    payudara pada beberapa klien wanita, menurunkan hiperekstensi vertebra
    lumbal, dan memperbaiki pernafasan dengan menurunkan tekanan
    diafragma karena kasur.
6. Letakkan bantal dibawah kaki, mulai lutut sampai dengan tumit.
   Mengurangi plantar fleksi, memberikan fleksi lutut sehingga
   memberikan kenyamanan dan mencegah tekanan yang berlebihan pada patella.
7. Jika klien tidak sadar atau mengalami paralisa pada ekstremitas atas,
   maka elevasikan tangan dan lengan bawah (bukan lengan atas)
   dengan menggunakan bantal. Posisi ini akan mencegah terjadinya edema
   dan memberikan kenyamanan serta mencegah tekanan yang berlebihan
   pada patella.
8. Jika klien tidak sadar atau mengalami paralisa pada ekstremitas atas,
    maka elevasikan tangan dan lengan bawah (bukan lengan atas)
   dengan menggunakan bantal. Posisi ini akan mencegah terjadinya edema
   dan memberikan kenyamanan. Bantal tidak diletakkan dibawah lengan atas
   karena dapat menyebabkan terjadinya fleksi bahu.
9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
10. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
10.  POSISI LATERAL (SIDE LYING)
Posisi lateral adalah posisi dimana klien berbaring diatas salah satu sisi bagian tubuh dengan kepala menoleh kesamping.
Ø  Tujuan :
a. Mengurangi lordosis dan meningkatkan aligment punggung yang baik
b. Baik untuk posisi tidur dan istirahat
c. Membantu menghilangkan tekanan pada sakrum dan tumit.

Ø   Peralatan :
a. Tempat tidur
b. Bantal angin
c. Gulungan handuk
d. Sarung tangan (bila diperlukan)
Ø  Prosedur kerja :
a. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
    Menurunkan transmisi mikroorganisme.
b. Baringkan klien terlentang ditengah tempat tidur. Memberikan kemudahan
    akses bagi klien dan menghilangkan pengubahan posisi klien tanpa melawan
    gaya gravitasi.
c. Gulingkan klien hingga pada posisi miring. Menyiapkan klien untuk posisi
    yang tepat
d. Letakkan bantal dibawah kepala dan leher klien. Mempertahankan body
    aligment, mencegah fleksi lateral dan ketidaknyamanan pada otot-otot leher.
e. Fleksikan bahu bawah dan posisikan ke depan sehingga tubuh tidak
    menopang pada bahu tersebut. Mencegah berat badan klien tertahan langsung
    pada sendi bahu.
f. Letakkan bantal dibawah lengan atas. Mencegah internal rotasi dan adduksi
   dari bahu serta penekanan pada dada.
g. Letakkan bantal dibawah paha dan kaki atas sehingga ekstremitas berfungsi
    secara paralel dengan permukaan bed. Mencegah internal rotasi dari paha
    dan adduksi kaki. Mencegah penekanan secara langsung dari kaki atas   
    terhadap kaki bawah.
h. Letakkan bantal, guling dibelakang punggung klien untuk menstabilkan
    posisi. Memperlancar kesejajaran vertebra. Juga menjaga klien dari terguling
    ke belakang dan mencegah rotasi tulang belakang.
i. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
j. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan























Posisi Istirahat dan tidur
Dikutip dari BBCNews, Selasa (27/7/2010) Profesor Chris Idzikowski, direktur dari Sleep Assessment and Advisory Service menuturkan ada beberapa posisi tidur, yaitu:

1. Posisi Janin
Yaitu meringkuk seperti posisi janin di dalam rahim. Posisi ini menggambarkan orang yang tangguh di luar tapi memiliki hati yang sensitif, biasanya akan malu-malu ketika baru pertama kali bertemu seseorang tapi cepat menjadi rileks.





2. Posisi Log
Yaitu berbaring di sisi dengan kedua lengan lurus di samping sisi. Posisi ini menggambarkan seseorang yang mudah bersosialisasi dan menjadi bagian dalam kerumunan orang, tapi gampang percaya dengan orang asing sehingga mudah tertipu.



http://images.detik.com/albums/detikhealth/2009/07/content/posisi-log.jpg

3. Posisi Yearner
Yaitu berbaring ke salah satu sisi dengan kedua tangan terbuka ke depan. Posisi ini menggambarkan seseorang memiliki sifat terbuka, tapi bisa menjadi orang yang curiga dan sinis. Selain itu pada umumnya lambat mengambil keputusan, tapi tidak pernah mengubah keputusan yang sudah dibuatnya.



http://images.detik.com/albums/detikhealth/2009/07/content/posisi-yearner.jpg

4. Posisi Tentara
Yaitu berbaring dengan punggung atau terlentang dengan kedua lengan menempel di sisi. Posisi ini menggambarkan seseorang yang pendiam dan tenang, tidak suka keributan, bisa mengatur dirinya sendiri dan memiliki standar yang tinggi.



http://images.detik.com/albums/detikhealth/2009/07/content/posisi-tentara.jpg

5. Posisi Terjun Bebas
Yaitu badan tertelungkup dengan posisi tangan berada di sekitar bantal dan kepala berpaling ke satu sisi. Posisi ini menggambarkan orang yang suka bergaul, ceroboh, berani, tidak suka kritik atau situasi yang ekstrim.


http://images.detik.com/albums/detikhealth/2009/07/content/posisi-terjun-bebas.jpg

6. Posisi Bintang Laut
Yaitu berbaring dengan punggung (terlentang) dengan kedua tangan berada di sekitar bantal. Posisi ini menggambarkan seseorang yang selalu siap mendengarkan orang lain, suka menawarkan bantuan tapi tidak suka menjadi pusat perhatian.


Selain itu Profesor Idzikowski juga memeriksa berbagai pengaruh posisi tidur terhadap kesehatan orang tersebut.

Diungkapkan bahwa posisi tidur yang sehat adalah posisi janin, karena dapat menjaga ketegangan dari tulang punggung sehingga seseorang akan bangun di pagi hari dengan lebih nyaman.

Sementara itu posisi bintang laut dan tentara cenderung menyebabkan orang tidur mendengkur dan mendapatkan tidur malam yang buruk.

"Kedua posisi tubuh tersebut memang belum tentu membuat seseorang terbangun, tapi bisa menyebabkan seseorang tidak akan segar saat bangun di pagi harinya dan terkadang menimbulkan sakit," ungkapnya.

Selain posisi tidur ada juga hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang, yaitu tempat tidur yang digunakan dan juga suhu di kamar tidur. Karena suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin akan mengganggu waktu tidur seseorang. Memiliki kualitas tidur yang baik akan sangat mempengaruhi produktivitas seseorang.

Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa kebanyakan orang tidak mengubah posisi tidurnya dan hanya sekitar 5 persen responden saja yang memiliki posisi tidur berbeda-beda setiap malamnya.(ver/ir)Sumber-Detikhealth.com
Sumber :
http://focus-global.blogspot.com/2010/07/tips-dan-tata-cara-tidur-yang-sehat-dan.html

1 komentar:

  1. Casino, Hotel and Spa, Las Vegas, Nevada
    Casino, Hotel and Spa, Las Vegas, Nevada. 631 경산 출장안마 likes · 7341 were here. 제천 출장샵 The Strip: The best 김포 출장안마 place to stay, 남양주 출장샵 but this 구리 출장마사지 is the area's longest stay. Casino Size: 19,843 sq ft

    BalasHapus